Tulisan 12 Akuntansi Internasional (Kelalaian Pengendalian Manajemen Citibank, Keluar Dari ‘Jalur Rel’ Sistemnya)
Tulisan 11 Akuntansi Internasional (Terkait Pajak Apple, Irlandia Membantah )
Sub Komisi Investigasi Senat dalam dalam laporannya hari Senin (20/05/13) mengatakan bahwa antara tahun 2009-2012 Apple menghindari pajak 44 miliar dollar AS yang seharusnya disetor ke Amerika Serikat. Apple menolak keras tuduhan Senat tersebut. CEO Apple, Tim Cook, pada Selasa (21/05/13) dijadwalkan menghadiri sidang Sub Komisi Investigasi yang dipimpin Senator Carl Levin dan Senator John McCain.
Dalam keterangannya kepada Televisi Irlandia (RTE) hari Selasa, Gilmore mengatakan sistem pajak korporasi di negaranya transparan, jelas dan berlaku untuk semua perusahaan. Gilmore juga mengutip penilaian Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) bahwa aturan pajak di negaranya sangat ketat.
"Persoalan (penyimpangan pajak) itu terjadi bukan karena sistem perpajakan Irlandia," kata Gilmore. Ia menambahkan, persoalan itu muncul karena celah hukum di negara-negara lain.
Gilmore, yang merangkap sebagai menteri luar negeri, berbicara di Brussels menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa. Dia mengatakan Irlandia mendukung upaya internasional untuk memperketat aturan perpajakan internasional.
Apple merupakan salah satu perusahaan multinasional yang belakangan ini menjadi sorotan di Amerika Serikat dan Inggris karena cara mereka menyiasati pajak korporasi dengan mendirikan anak perusahaan di berbagai negara. Senat Amerika sebelumnya sudah memanggil para petinggi Microsoft dan Hewlett Packard.
Sedangkan parlemen Inggris menuduh Google, Starbucks dan Amazon melakukan praktik-praktik perpajakan yang tidak etis. Ketua Komisi Akuntabilitas Publik Parlemen Inggris, Margaret Hodge, Kamis (16/05/2013) lalu menuduh Google berbuat jahat, licik dan tidak etis dalam urusan pajak.
Pajak rendah
Laporan Sub Komisi Senat itu menyebutkan bahwa Apple menyalurkan keuntungan bisnis internasionalnya kepada dua anak perusahaannya, Apple Operations International (AOI) dan Apple Sales International (ASI) yang didirikan di Irlandia.
Namun walaupun terdaftar di Irlandia, AOI sampai tahun lalu tidak mempunyai pegawai ataupun kantor di Irlandia. Hanya satu dari tiga direktur AOI berasal dari Irlandia dan semuat rapat perusahaan itu diadakan di Cupertino, California, markas besar Apple.
AOI juga tidak membayar pajak korporasi sama sekali dalam lima tahun berakhir, walaupun anak perusahaan itu menampung keuntungan sebesar 29,9 miliar dollar AS antara 2009-2012, atau 30% dari keuntungan bersih Apple di seluruh dunia.
Sementara ASI pada tahun 2011 membukukan keuntungan 22 miliar dollar AS namun hanya membayar pajak korporasi sebesar 10 juta dollar AS, atau sekitar 0.05%. Padahal tingkat pajak korporasi di Irlandia adalah 12,5%.
Menurut laporan tersebut, Irlandia pada tahun 1990-an menandatangani perjanjian khusus dengan Apple yang memungkinkan perusahaan itu membayar pajak korporasi kurang dari 2%.
Selain Apple, Google dan Facebook juga mendirikan anak perusahaan di Irlandia antara lain karena tingkat pajak korporasinya yang rendah. Sebagai perbandingan, tingkat pajak korporasi di inggris adalah 26%.
Tulisan 10 Akutansi Internasional ( Menkeu Jerman: Krisis Zona Euro Belum Berakhir)
Berbicara pada sebuah diskusi panel pada Konferensi Keamanan Ke-49 Munich, Schaeuble mengatakan, "Saya pikir krisis euro belum berakhir."
"Ini akan menjadi salah jika kita percaya bahwa semua masalah telah diselesaikan," katanya, menambahkan bahwa itu akan menjadi pesan yang buruk untuk mengatakan krisis berakhir.
Namun, Schaeuble menunjukkan bahwa zona euro berada dalam posisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan situasi tahun lalu. "Kami sedang dalam perjalanan untuk mengurangi krisis ini, membuat kemajuan tahap demi tahap," katanya.
Schaeuble melihat kemajuan besar telah dibuat oleh zona euro dalam beberapa tahun terakhir, menggarisbawahi bahwa perekonomian mendapatkan keuntungan banyak dari integrasi Eropa.
"Eropa adalah ekonomi terkuat di dunia jika Anda mengambil semua negara bersama-sama dan ini adalah sebuah pencapaian yang signifikan," katanya.
Pada saat yang sama, Schaeuble berpendapat bahwa integrasi ekonomi dicapai dalam sebuah proses rumit, yang hampir tidak dapat dipahami, baik di Eropa maupun di luar.
Menurut Schaeuble, semua negara anggota telah membuat kemajuan besar dalam memerangi krisis dalam hal pengurangan defisit. "Itu mungkin bahkan lebih penting ketika datang untuk mengurangi biaya unit upah," katanya.
Dia menekankan, perlunya untuk membuat kemajuan lebih lanjut dalam undang-undang sekunder Eropa, yang terdiri dari aturan-aturan mengikat. "Kami telah mencapai kemajuan dan itulah mengapa pasar keuangan mendapatkan kembali kepercayaannya," katanya.
Tulisan 9 Akutansi Internasional (Industri Akuntansi Indonesia Siap Hadapi 2015 )
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden CPA Australia-Indonesia
Office, Ferdinand Sadeli menyebutkan, industri akuntansi Indonesia ditargetkan
dapat mengadopsi IFRS (International Financial Reporting Standards), yaitu
sistem standar akuntansi internasional, secara penuh pada tahun 2012.
Sebagai dampaknya, industri akuntansi di Indonesia pun akan siap menghadapi
Komunitas ASEAN yang akan berlangsung pada tahun 2015 mendatang. Dan, investor
asing akan banyak berinvestasi di Indonesia.
"Ya pasti demikianlah. Mustinya dari tahun depan (2012) semuanya sudah relatively
sama (dalam menerapkan standar laporan akuntansi di antara negara-negara
ASEAN)," ujar Ferdinand kepada KOMPAS.com dalam acara konferensi
pers peresmian kantor CPA Australia di Jakarta, Senin (31/10/2011).
Indonesia sendiri, terang dia, sudah mulai menerapkan standar internasional
ini sejak Januari 2011. Sementara, Singapura sudah dan Malaysia telah
mengadopsi IFRS sejak tahun 2006. Selain itu, dengan standar IFRS, terang dia,
maka investor asing yang datang ke Indonesia akan disuguhi oleh laporan
keuangan yang punya standar sama di seluruh dunia.
"Dia (investor) nggak perlu pusing-pusing," tambah dia.
Manfaat lainnya dengan IFRS ini yakni mengurangi biaya modal (cost of
capital). Artinya, terang Ferdinand, investor tidak akan minta tingkat
pengembalian (return) yang tinggi lagi ketika dia mau investasi di
Indonesia.
"Karena semuanya sudah transparannya sama, level disclosure-nya
sama, understandingnya sama," ujar Ferdinand.
Jadi, ucap dia, dengan adopsi IFRS secara penuh, maka investor asing pun
lebih banyak yang mau masuk ke Indonesia. "Mudah sekali dia untuk
membandingkan. Dia membaca laporan keuangan enggak bingung-bingung," tegas
Ferdinand.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/31/13413618/Industri.Akuntansi.Indonesia.Siap.Hadapi.2015.
Tulisan 8 Akutansi Internasional ( Jaga Harga Emas Tak Turun, 3 Bank Sentral Dunia Siaga )
Seperti dilansir dalam laman Kitco, Minggu (5/5/2013), The Fed setelah pertemuan pekan ini telah merilis sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan melakukan upaya kebijakan maksimal apabila diperlukan.
Harga emas dunia pada penutupan Jumat (3/5/2013) ada di level 1470.70 per ounce.
"Pada akhir pertemuan (Selasa-Rabu) antara Federal Open Market Committee, mereka tidak melakukan perubahan kebijakan utama, tapi hanya perubahan minim," terang analis Nomura.
Nomura menyoroti tiga pengambilan keputusan penting. Beberapa ekonom memperkirakan dampak terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan turun 1,5% dari pertumbuhan ekonomi tahun ini. Di mana untuk pertumbuhan ekonomi sekitar 2,0% merupakan masalah besar.
Faktor lain, kata dia, potensi untuk perubahan paling signifikan, yakni The Fed siap untuk menambah atau mengurangi laju pembelian demi mempertahankan kebijakan yang tepat sebagai estimasi bagi pasar tenaga kerja dan perubahan inflasi.
Akhirnya, di tengah kabar inflasi AS yang mulai membaik, The Fed mencatat kebijakan baru.
Pada Maret ini, indeks harga konsumen turun 0,1% sedangkan harga konsumen inti tidak berubah. Namun dari tahun ke tahun, harga konsumen inti sebesar 1,1% berada di bawah sasaran inflasi The Fed sekitar 1,5%-2%.
"Komite memilih terus menekan inflasi sebagai upaya dari laju pembelian aset," ujar Nomura. Banyak pengamat percaya, The Fed akan melanjutkan langkah pembelian aset sepanjang tahun ini.
Bank Sentral Eropa, pada pekan terakhir ini, memangkas 25 poin dari 0,75% menjadi 0,5% seperti yang diharapkan sebagian besar oleh pasar.
Namun, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi terus membuka pintu untuk 'menyunat' suku bunga sebagai bagian dari kebijakan moneter tambahan apabila dibutuhkan, bahkan kemungkinan untuk fasilitas deposito.
Sementara itu, Bank Sentral Jepang telah membentangkan kebijakan moneter yang luar biasa ke depan. Itu artinya ketiga bank sentral tersebut masih menetapkan kebijakan moneter yang sama, seperti kebijakan mencetak uang, pelonggaran kuantitatif, dan sebagainya.
Di sisi lain, harga emas untuk saat ini berhenti bereaksi atas kebijakan moneter dunia yang sedang berlangsung. Begitupula dengan nilai mata uang yang tidak akan berubah dalam waktu dekat akibat melambatnya pertumbuhan negara maju karena mengalami resesi.
Sedangkan di negara-negara berkembang terus menunjukkan prospek pertumbuhan lebih cerah dan kuat ke depan. Pembelian fisik emas mencatatkan penurunan harga tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Selama April ini, penjualan koin emas oleh U.S Mint melonjak menjadi 209.500 ounces dari 62.000 ounces di Maret 2013.
Jika kondisi ini masih terus berlangsung pada harga emas, diharapkan permintaan fisik emas dapat meningkat. Dengan sebagian besar kontribusi negara berkembang terhadap PDB dunia, maka penting bagi negara tersebut untuk mengalami pertumbuhan penjualan emas.
Tulisan 7 Akutansi Internasional ( LAPORAN KEUANGAN Standar Terbaru Siap Diadopsi )
LAPORAN
KEUANGAN Standar Terbaru Siap Diadopsi
Dewan Standar Akutansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) sedianya mengadopsi lima standar laporan keuangan dan tiga standar interpretasi baru.
Langkah ini dilakukan setelah adopsi IFRS 2009 dinilai berhasil.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menilai penerapan IFRS di Indonesia suatu keniscayaan.
"Mengadopsi prinsip itu akan memudahkan institusi keuangan kita ketika situasi Indonesia bisa terefleksi dari laporan keuangan yang berlaku global," ujarnya di seminar IFRS 2013, Rabu (6/3/2013).
Keterbukaan informasi dan transparansi, lanjut dia, menarik investor. Meski demikian penerapan standar laporan keuangan terbaru perlu tahapan agar industri tidak kaget.
Terlebih OJK menyimpulkan pemahaman pelaku pasar terhadap IFRS 2009 perlu ditingkatkan. Sehingga perubahan standar pengakuan, pengukuran dan pencatatan tak menimbulkan keresahan pasar.
"Kesiapan notaris, aktuaris, penilai dan akuntan publik harus ditingkatkan," tegasnya dalam acara yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang dihadiri pimpinan lembaga Standar Akuntan Internasional (International Accounting Standard) dan Federasi Akuntan se-Asean (Asean Federation of Accountant).
Adapun lima standar yang akan diadopsi Indonesia yakni IFRS 10 Consolidated Financial Statement, IFRS 11 Joint Arrangement, IFRS 12 Disclosure of Interest in Other Entities, IFRS 13 Fair Value Measurement.
Sedangkan tiga standar interpretasi baru yang hendak diadopsi di antaranya International Financial Reporting Interpretations Committe (IFRICS) 18 Transfer of Assets From Customers dan IFRICS 19 Extinguishing Financial Liabilities with Equity.
Aucky Pratama Setya Dharma, Plt Direktur Teknis Ikatan Akuntan Indonesia, mengatakan ada sejumlah akibat pokok dari penerapan IFRS terbaru. Meski demikian perubahan itu hanya soal teknis di pelaporan keuangan tapi tidak berdampak di performa perusahaan.
Indonesia telah mengadopsi IFRS 2009 dan dinilai berhasil. Oleh kerena itu, Dewan Standar Akutansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) mengadopsi versi IFRS lanjutan.
Tulisan 6 Akutansi Internasional (Plus-Minus Redenominasi)
Tulisan 5 Akutansi Internasional (Laba Turun 40%, Rugi Kurs Gerogoti Pendapatan PLN 2012)
Tumbuhnya pendapatan perusahaan sayangnya tak diimbangi dengan perolehan laba bersih yang justru menurun. PLN mencatat laba bersih perusahaan pada 2012 anjlok Rp 2,2 triliun dari sebelumnya Rp 5,4 triliun menjadi Rp 3,2 triliun.
Sementara dibandingkan dua tahun sebelumnya, laba bersih perusahaan pada 2012 hanya sekitar 31,68% dari perolehan Rp 10,1 triliun pada 2010.
Kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terungkap dari keterangan tertulis laporan keuangan perusahaan yang diperoleh Liputan6.com, Sabtu (13/4/2013).
PLN melaporkan penurunan laba bersih perusahaan sepanjang 2012 terutama dipicu oleh meningkatkan rugi selisih kurs sebesar Rp 4,1 triliun dari Rp 1,8 triliun pada 2011 menjadi Rp 5,9 triliun pada 2012. Kerugian ini berasal dari translasi liabilitas perusahaan dalam mata uang asing, dimana tahun ini terjadi pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika (USD) meskipun disisi lain terjadi penguatan terhadap yen Jepang (JPY).
Penurunan laba bersih juga disebabkan transaksi non-cash sehingga tidak berpengaruh terhadap EBITDA perusahaan yang mengalami kenaikan sebesar 26,1%.
Peningkatan rugi kurs perusahaan sebesar Rp 4,1 triliun terdiri dari peningkatan rugi kurs Rp 8,0 triliun atas pinjaman-pinjaman yang mayoritas dalam mata uang dollar Amerika Serikat. Utang itu antara lain utang sewa pembiayaan atas penerapan ISAK 8 sebesar 45%, utang obligasi internasional sebesar 32%, utang bank sebesar 17%, dan liabilitas moneter lainnya (net off asset) sebesar 6%.
Namun disisi lain, perusahaan mampu meraih laba kurs sebesar Rp 3,9 triliun atas utang sewa pembiayaan PLTU Tanjung Jati B dan utang penerusan pinjaman yang mayoritas dalam mata uang yen Jepang.
Besarnya rugi kurs perusahaan ini menutup berbagai upaya penekanan biaya administrasi dan umum yang hanya naik 1,8%. Sementara kenaikan biaya kepegawaian hanya sebesar 1%.
"Kenaikan biaya administrasi dan kepegawaian juga di bawah angka laju inflasi. Hal ini menunjukan bahwa di tataran biaya yang dapat dikontrol secara langsung, PLN dapat mengendalikan dengan baik," ujar laporan tersebut. (Shd)
Tulisan 4 Akutansi Internasional (Ini Kelemahan Perekonomian Indonesia Versi Kadin)
Tulisan 3 Akutansi Internasional (Tahun Politik Bisa Pengaruhi Daya Saing Indonesia)
"Memasuki 2013, banyak opini bermunculan, namun jika tidak dikelola secara tepat, ini akan berdampak pada kemunduran persaingan ekonomi global," katanya dalam diskusi politik Forum Indonesia Muda 2013 yang bertajuk "Peran Pemimpin Muda dalam Menjaga Stabilitas Politik dan Ekonomi Tahun 2014 menjelang Asean Economic Community 2015" di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Harry menyebutkan, dari sisi politik, hukum dan keamanan faktor perbatasan wilayah masih menjadi isu sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi. "Investor melihat jaminan keamanan dalam perbatasan tersebut sebelum mereka akan menanamkan modal," katanya.
Menurut Harry, faktor kepemimpinan juga sangat menentukan pertumbuhan ekonomi karena kebijakan-kebijakannya apakah mendukung investor atau tidak. "Faktor kepemimpinan juga sangat berpengaruh, seperti siapa yang berkuasa pada pemerintahan itu. Kita bisa lihat Singapura, Vietnam dan negara Asia lainnya," katanya.
Terkait Pemilu 2014, dia menyebutkan banyak tokoh bermunculan termasuk tokoh muda yang berpotensi dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional. "Menuju 2014 dimana pesta demokrasi negeri diadakan, ada persaingan untuk menduduki posisi-posisi tertentu di pemerintahan, baik senior maupun kaum muda," katanya.
Karena itu, dia menegaskan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan harus mampu menjadi pemimpin dalam persaingan seiring dengan mulai berlakunya ASEAN Economic Community 2015. "Pemuda itu perekat dalam menjaga stabilitas nasional sekaligus berperan mempersiapkan ekonomi bangsa dalam persaingan yang semakin dekat," katanya.