Tulisan 3 Akutansi Internasional (Tahun Politik Bisa Pengaruhi Daya Saing Indonesia)


Tahun Politik Bisa Pengaruhi Daya Saing Indonesia

Rabu, 20 Maret 2013 | 14:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Harry Warganegara Harun menilai pengelolaan tahun politik yang kurang tepat dapat berpotensi pada kemunduran kemampuan negara dalam bersaing di kancah global.

"Memasuki 2013, banyak opini bermunculan, namun jika tidak dikelola secara tepat, ini akan berdampak pada kemunduran persaingan ekonomi global," katanya dalam diskusi politik Forum Indonesia Muda 2013 yang bertajuk "Peran Pemimpin Muda dalam Menjaga Stabilitas Politik dan Ekonomi Tahun 2014 menjelang Asean Economic Community 2015" di Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Harry menyebutkan, dari sisi politik, hukum dan keamanan faktor perbatasan wilayah masih menjadi isu sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi. "Investor melihat jaminan keamanan dalam perbatasan tersebut sebelum mereka akan menanamkan modal," katanya.

Menurut Harry, faktor kepemimpinan juga sangat menentukan pertumbuhan ekonomi karena kebijakan-kebijakannya apakah mendukung investor atau tidak. "Faktor kepemimpinan juga sangat berpengaruh, seperti siapa yang berkuasa pada pemerintahan itu. Kita bisa lihat Singapura, Vietnam dan negara Asia lainnya," katanya.

Terkait Pemilu 2014, dia menyebutkan banyak tokoh bermunculan termasuk tokoh muda yang berpotensi dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional. "Menuju 2014 dimana pesta demokrasi negeri diadakan, ada persaingan untuk menduduki posisi-posisi tertentu di pemerintahan, baik senior maupun kaum muda," katanya.

Karena itu, dia menegaskan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan harus mampu menjadi pemimpin dalam persaingan seiring dengan mulai berlakunya ASEAN Economic Community 2015. "Pemuda itu perekat dalam menjaga stabilitas nasional sekaligus berperan mempersiapkan ekonomi bangsa dalam persaingan yang semakin dekat," katanya.
Dia mengatakan pihaknya mendorong pemuda Indonesia untuk pentas, baik di kancah regional maupun internasional. "Regionalisasi peningkatan daya saing, tantangan pemuda dan pemimpin muda memberikan kontribusi dalam daya saing nasional, baik untuk dirinya maupun untuk kompetitif lingkungannya," katanya.
Karena itu, menurut dia,  masyarakat saat ini tengah menunggu munculnya generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing dalam memajukan bangsa dengan mampu menjawab berbagai tantangan global.
Selain itu, dia berharap pengusaha muda mampu menciptakan fondasi yang kuat untuk menciptakan stabilitas nasional.
Sebelumnya, Pengamat Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Dewi Fortuna Anwar menilai stabilitas ekonomi sangat bergantung pada stabilitas politik di suatu negara. "Banyak orang bilang uang itu pengecut, dia tidak mau datang ke negara yang sedang dilanda keributan, artinya kondisi nasional politiknya tidak stabil," katanya.
Hal sama juga disampaikan pengusaha dan Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie mengatakan stabilitas ekonomi akan berjalan jika pemimpin suatu negara dapat menjamin keamanan lingkungan berbisnis. "Bisa menciptakan lingkungan dan iklim bisnis yang positif, artinya tidak mempersulit investor untuk membuka usaha dengan birokrasi berbelit-belit," katanya.


Opini:
Saya sangat setuju dengan topik yang dibicarakan pada artikel tersebut. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa politik ikut andil dalam kemajuan ekonomi negara. Dengan keadaan politik yang mendukung kestabilan ekonomi akan membuat suatu negara menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya sehingga membuat perekonomian menjadi maju. Inilah saatnya generasi muda Indonesia yang menjadi harapan bangsa untuk memperbaiki  dan memajukan negara ini untuk ke depannya.  Tidak lagi berpangku tangan dan bekerja untuk negara lain. Namun menjadi tugas negara untuk membekali ilmu serta skill dari suatu individu-individu agar siap membawa bangsa ini menjadi pusat perekonomian di internasional.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar