Tulisan 3 Etika Profesi - Artikel Tentang CSR -

Bank Mandiri Salurkan Dana Program Bina Lingkungan

MATARAM, KOMPAS.com -- Bank Mandiri menyalurkan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp 790 juta untuk pembangunan dan perbaikan fasilitas pendidikan di Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk dana pembangunan gedung Islamic Center di Pusat Kota Mataram.
Regional Manager XI Bank Mandiri Bali-Nusa Tenggara, Kuki Kadarisman, menyerahkan dana itu ke Gubernur NTB, Zainul Majdi, Sabtu (28/7/2012) di Mataram.
Kuki mengatakan, bantuan dana itu selain sebagai wujud nyata kepedulian Bank Mandiri di bidang pendidikan, juga akan memberi nilai tambah bagi masyarakat NTB. Hingga Mei 2011, Bank Mandiri Bali dan Nusa Tenggara menyalurkan Rp 11,5 miliar untuk program Bina Lingkungan di wilayah itu.
Gubernur NTB Zainul Majdi, menghargai Bank Mandiri dan dunia usaha lainnya yang telah menyisihkan dananya lewat Corporate Social Responsibility (CSR) bagi kepentingan pembangunan di NTB. Bank Mandiri selama tahun 2012, menyalurkan dana CSR ke NTB sebesar Rp 3,3 miliar.
Dana yang berjumlah Rp 790 juta disalurkan untuk antara lain perbaikan maupun pembangunan Islamic Center (sebesar Rp 125 juta); gedung SD Negeri 2 Kelayu, Lombok Timur (Rp 100 juta); renovasi sejumlah gedung madrasah ibtidaiyah di bawah bendera Nahdlatul Wathan (Rp 76 juta - Rp 90 juta); perbaikan Pasar Kebon Roek di Mataram (Rp 21 juta); dan Pasar Batujai, Lombok Tengah (Rp 15 juta).

Sumber : http://regional.kompas.com/read/2012/07/29/16032175/Bank.Mandiri.Salurkan.Dana.Program.Bina.Lingkungan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tulisan 2 Etika Profesi - Artikel Tentang IFRS -


Elnusa Incar Laba Bersih Rp111 miliar

 

JAKARTA: Emiten jasa hulu migas terintegrasi PT Elnusa Tbk mengincar laba bersih Rp111 miliar tahun depan meski akhir tahun ini diestimasi rugi bersih Rp55 miliar akibat implementasi IFRS.

Direktur Keuangan Elnusa Sabam Hutajulu mengatakan fokus perseroan pada tahun depan di antaranya pada strategi pemasaran dan peningkatan keuntungan, optimalisasi utilitas alat, dan eksekusi proyek.

Hingga akhir tahun ini perseroan memperkirakan mengalami rugi bersih Rp55 miliar atau terkoreksi 185% dari posisi akhir tahun lalu Rp64 miliar.

Koreksi tersebut utamanya akibat pengaruh konvergensi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke International Financial Reporting Standart (IFRS).

“Angkanya bisa berubah, ini masih estimasi kami hingga akhir tahun yang minus. Tahun depan kami optimistis dengan strategi yang ada akan meningkatkan keuntungan menjadi Rp111 miliar,” katanya usai paparan publik di Jakarta, Jumat (23/12/11).

Sabam mengatakan jika tanpa efek implementasi IFRS dalam laporan keuangan, emiten berkode saham ELSA ini masih membukukan laba bersih Rp36,1 miliar atau turun 43% dari laba bersih tahun lalu.

“Impementasi itu lebih pada pencadangan uang muka investasi, penurunan nilai aset,provisi, liabilitas, kontijensi dan aset kontejensi,” katanya.

Selain itu, estimasi penurunan itu lantaran perseroan menarik potensi kerugian dari proyek di Papua yang mengalami kendala kondisi lapangan yang memberatkan. “Jika kami melihat ada potensi kerugian pada proyek kami tarik ke 2011, ini belum final,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Perusahaan Elnusa Heru Samodra mengatakan perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) secara konsolidasi pada tahun depan sebesar US$55 juta. Adapun porsi untuk ELSA sendiri mencapai US$39,5 juta, turun dari tahun ini US$50,2 juta.

Heru mengatakan dari total capex US$39,5 juta, perseroan akan mencari melalui pembiayaan proyek dengan perbankan sebesar US$20 juta, sisanya dari kas internal.

Pada senin awal pekan ini, ELSA meraih pinjaman senilai US$113 juta dari maksimum plafon mencapai US$122,5 juta dari sindikasi lima bank yang dipimpin oleh PT Bank Central Asia Tbk. Dari total pinjaman tersebut, sebesar US$9 juta dipakai guna menambah capex tahun depan.

Total pinjaman refinancing dari lima bank tersebut adalah BCA dengan porsi US$47 juta, Indonesia Eximbank US$40 juta, PT Bank Chinatrust Indonesia US$10 juta, PT Bank Mizuho Indonesia US$10 juta, dan PT Bank of China Cabang Jakarta US$6 juta.

Capex milik anak usaha PT Pertamina (Persero) ini akan lebih banyak digunakan untuk sektor pemeliharaan sumur migas (Divisi Oilfield Services) sebesar US$34,6 juta, sisanya sektor pendukung lain US$4,9 juta

Per 30 September 2011, pemilik saham ELSA adalah PT Pertamina (Persero) sebesar 41,67% dan PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) sebesar 37,67%, Lucy Sycilia 0,01%, dan publik 21,75%. Harga saham ELSA ditutup turun 2,08% pada level Rp235 per saham dengan kapitalisasi Rp1,71 triliun. (Bsi)

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tulisan 1 Etika Profesi -Artikel tentang GCG-


Antam terapkan GCG menuju perusahaan internasional

Kamis, 13 September 2012 18:22 WIB | 1405 Views
Kolaka, Sultra (ANTARA News) - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk terus mengembangkan dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) untuk menjadi perusahaan pertambangan internasional.

"PT Antam telah menjadi GCG sebagai salah satu elemen penting dalam mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan juga menjadi perusahaan pertambangan internasional," kata External Relation PT Antam Tbk Unit Bisnis Pengembangan Nikel Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Rusdan, di Kolaka, Kamis.

Ia mengatakan Antam telah mendaftar sebagai perusahaan publik di Indonesia 1997 dan mencatatkan saham di Australia pada 1999.

"Sebagai BUMN yang cukup besar dan berpengaruh, PT Antam memiliki komitmen untuk terlibat dalam pertumbuhan Indonesia dengan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia sekaligus dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain," ujarnya.

Menurut dia, tata kelola perusahaan bukanlah slogan, tetapi sesuatu yang menjiwai kegiatan perusahaan dan sesuatu yang harus diterapkan secara konsisten dan konsekuen.

"Tidak cukup menyatakan bahwa GCG telah diterapkan atau hanya mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki pedoman tata kelola perusahaan, dan memiliki komisaris independen atau membentuk komite audit," ujarnya.

Penerapan tata kelola perusahaan, kata dia, tidak hanya ditandai dengan adanya struktur, namun harus dimulai dari atas agar tidak berhenti sebatas slogan.

"Direksi dan dewan komisaris sebagai manajemen puncak, dan manajemen di masing-masing unit bisnis perusahaan harus memiliki komitmen penuh dalam implementasinya agar tata kelola perusahaan benar-benar sebagai budaya yang hidup dan berlaku di perusahaan," ujarnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tugas Softskill Etika Profesi Akuntansi

ETIKA YANG BERLAKU DI INDONESIA


1.     Pamitan dan mencium tangan orang tua sebelum pergi ke luar rumah. (sudah dijalankan)
2.  Mempersilahkan tempat duduk terlebih dahulu pada orang yang sudah tua(manula), ibu hamil ataupun yang membawa anak kecil pada kendaraan umum. (sudah dijalankan)
3.     Tidak berkata dengan nada yang keras atau berteriak pada orang yang lebih tua. (sudah dijalankan)
4.     Tidak membuang sampah sembarangan. (sudah dijalankan)
5.     Menghormati orang yang sedang berpuasa dengan tidak makan atau minum dihadapannya. (sudah dijalankan)
6.     Berpakaian sopan ketimuran sesuai norma yang berlaku di indonesia. (sudah dijalankan)
7.     Mengucapkan salam atau bertegur sapa jika bertemu dengan orang yang dikenal di jalan. (sudah dijalankan)
8.     Menghormati umat agama lain yang sedang beribadah ataupun merayakan hari besar agamanya. (sudah dijalankan)
9.     Tidak menjiplak hasil karya orang lain tanpa sumber ataupun sejenisnya (plagiat) melalui media yang ada. (sudah dijalankan).
10.Tidak menghakimi sendiri orang yang terbukti bersalah melakukan tindak kriminal, sebaiknya ditangani oleh pihak yang berwenang. (belum dijalankan).
11. Mengantri saat sedang menunggu dalam kondisi apapun atau tidak menyerobot orang yang di depannya. (sudah dijalankan)
12.  Tidak berbicara dengan keras pada saat di ruang perpustakaan. (sudah dijalankan)
13. Saling gotong royong atau saling membantu saat ada kegiatan di lingkungan rumah. (sudah dijalankan)
14. Menjenguk kerabat ataupun teman yang sedang mengalami musibah. (sudah  dijalankan)
15. Tidak merokok di tempat umum yang ada pada lingkungan masyarakat. (sudah dijalankan)
16. Tidak membeli tiket pada calo tiket kendaraan umum, sebaiknya membeli pada penjual yang sudah ditetapkan. (sudah dijalankan)
17. Menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyinggung lawan bicaranya. (sudah dijalankan)
18. Tidak mencorat-coret fasilitas umum yang ada. (sudah dijalankan)
19.  Sebaiknya mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu. (sudah dijalankan)
20.Tidak tertidur saat mendengarkan ceramah, pidato atau sejenisnya. (sudah dijalankan)
21. Tidak langsung memotong pembicaraan orang lain, tunggu hingga selesai. (sudah dijalankan)
22. Tidak rusuh saat menonton pertandingan sepak bola di stadion. (sudah dijalankan)
23. Tidak makan sambil berjalan. (belum dijalankan)
24. Duduk dengan sopan saat berada di tempat umum. (sudah dijalankan)
25.Tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan sehingga dapat mengundang tindakan kriminal pada saat di tempat umum ataupun kendaraan umum. (sudah dijalankan)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS